Assalamu’alaikum
Sebelum memulai artikel ini, PB ucapkan
selamat menempuh hidup yang “semoga” lebih baik di tahun 2013 ini ( sengaja
tidak mengucapkan selamat tahun baru ). Oke , kiranya cukup, langsung PB mulai
saja. Sudah gatal nih lama nda posting, hehe. Ini mungkin masalah yang
tergolong menantang bagi PB, yaa,
apalagi kalau tidak berhubungan dengan demam korea yang belakangan menyerang system kekebalan Negara kita? Hehe. Dari
remaja dan bahkan sampai yang sudah kakek nenek sekarang cenderung memilih
menjadi “PEMANDU SORAK”
kebudayaan Negara lain disbanding kebudayaan local kita sendiri. Untuk orang
yang menghargai bangsa ini tentu
sependapat dengan PB, alasannya ?.
^SLIPKNOT |
Kasus ini juga terjadi saat hallyu
atau lebih disebut dengan demam korea
“mencabik-cabik” seantero dunia
global, Indonesia-pun tak luput dari perkembangan ini, mendadak kita terkena demam luar biasa setahun yang lalu. PB
tidak sekedar berkoar-koar meneriaki kebanyakan orang Indonesia yang seolah
menjadi “Pemandu Sorak”. Kita
semua ingat kembali, bagaimana arus india
atau BOLLYWOOD masuk, juga Jepang
dengan segudang pengaruhnya mulai dari mode dan demam manga. Tapi itu lain
lagi, berbeda dengan hallyu ini, slow but sure, alon-alon nanging kelakon,
pelan tapi pasti, mulai meracuni
pikiran dari yang anak TK, SD sampai separuh baya-pun terkena demam hallyu. Perlu bukti ? Perlu fakta nyata
dilapangan ? Coba deh, PB saranin, agan Tanya-tanya sama anak SD, sampai yang
beranjak remaja/ dewasa. Tanyakan mereka, apa yang mereka tahu soal boyband dan
girlband ? Sambil berkoar-koar mereka sangat lancar dan sangat teliti
menjelaskan siapa saja personel Suju (
Super Junior ), SNSD atau Girl
Generation. Yang lain ? agan lihat ponsel mereka, kamar mereka, aksesoris
mereka, sms mereka… Apa saja yang memenuhinya ? lihat juga betapa fasehnya
mereka mengucap Anneyeong Haseyo dan Kamsahamnida ( halo dan terima kasih
). Lebih luas lagi ? orang terdekat agan sajaLAH, lihat, ibu kita, nenek kita (
bapak dan kakek cenderung malas untuk ber-hallyu –ria, wkwk ), tanyakan saja
kepada mereka, bagaimana kisah dalam Full
House atau Boys Before Flower
atau lebih banyak lagi. Tanyakan kepada orang-orang dipasar, apa mereka tahu
dan mengerti soal Gangnam Style ?.
^SUJU |
Lanjuuutt gan,,, ada lagi,,, boyband dan girlband di Indonesia seakan menjamur, tapi apa yang terjadi ? Kebanyakan dari mereka malah sama sekali tidak berkualitas, malahan ada girlband yang dicap sebagai "SNSD-nya Indonesia"... Halooo ?? SNSD itu sudah go international, sudah terbukti kualitasnya, latihan mereka juga tidak main-main yang konon menghabiskan dana miliaran HANYA UNTUK LATIHAN, lhaa kok dibandingin sama girlband dari Indonesia yang notabene baru berumur pendek.
Ini semua berkat kerja keras Korea sendiri,
mereka berusaha menekan budaya Barat dengan budaya mereka sendiri. Mereka
mewujudkan itu semua dalam kemasan
yang berbeda ! Seperti music, mode berpakaian, bahasa, K-Drama dll. Pemirsa Queen Seon Deok misalnya ? Lihat
bagaimana kehidupan Korea jaman dahulu yang begitu bagus dileburkan dalam
serial drama televisi, apa kita melihat itu dalam serial Tutur Tinular ? Lihat serial gumiho, meski mengangkat tokoh
supernatural tapi jauh dari kata horror dan dimasukkan kedalam serial
percintaan dan sangat logis. Apa kita menemukan itu dalam film Suster
Keramas mungkin ? Yang malah
mengundang bintang ( maaf ) porno ? tapi film local kita juga sebenarnya ada
yang membanggakan lhoo, sebut saja The Raid, masuk jajaran film terbaik 2012
walau dalam versi website, Film The Raid berhasil memikat hati para dewan juri sejumlah festival
film. Seperti dalam Toronto International Film Festival ke-36, baru-baru
ini. Film yang mengangkat seni bela diri khas Indonesia, pencak silat,
itu meraih The Cadillac People's Choice Award untuk kategori Midnight
Madness. Selain itu, dalam Jameson Dublin International Film
Festival 2012, The Raid berhasil menyabet The Best Film sekaligus
Audience Award. Sementara dalam Festival Film Sundance 2012, film yang
mengusung seni bela diri tradisional Indonesia ini menjadi salah satu
karya yang paling disukai panitia Sundance. Tak ketinggalan IMDB
yang memasukkan film The Raid dalam 50 film laga sepanjang masa. The
Raid berada di urutan 45 dengan rating 8.0, sejajar dengan Star Trek,
The Adventure of Robinhood, Avatar, dan Pirates of the Caribbean: The
Curse of the Black Pearl.
Last............Indonesia nampaknya perlu berbenah nih
menurut PB, ini sudah 2013 bro !! sudah tidak jaman kita jadi “Pemandu Sorak” lagi !! Mungkin
akhir-akhir ini dalam industry per-film-an kita patut sedikit bernafas lega.
Pasalnya, banyak film dari sineas kita yang berkualitas yang agaknya berhasil
menyingkirkan film horror berbalut “seks”. Tampaknya, masyarakat Indonesia
mulai sadar. Tapi untuk dunia music, maaf saja, masih dominan tercium aroma K-POP di mana-mana. PB luruskan,especial problem is = kita sudah
selayaknya memaket kebudayaan kita dari yang biasa ke yang awesome menjadi
sesuatu yang FANTASTIC< BOMBASTIS,
MEMBAHANA dan lain lain seperti yang Korea lakukan.
Melihat prediksi beberapa pakar ekonomi yang menyatakan tahun 2025
Indonesia kemungkinan bisa menyaingi per-ekonomian Jepang, rasanya tidak sulit
untuk direalisasikan apabila kita mulai berbenah mulai dari hal yang kecil
seperti meng”iklan”kan kebudayaan
kita ke dunia global untuk memudahkan kita merebut pangsa pasar yang besar.
Wassalamu’alaikum
REFERENSI = Koran Suara Merdeka
REFERENSI = Koran Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar